Arsitektur RPA (Robotic Process Automation) dan studi kasus untuk penggunaan solusi RPA dalam standar industri seperti SikuliX, UiPath, Blue Prism, serta pendekatan untuk pengujian dan debugging RPA workflow yang memenuhi standar performa dan kualitas.
Arsitektur RPA Standar Industri
1. Komponen Utama
Bot Execution Layer
- Menjalankan tugas otomatisasi di komputer atau server.
- Contoh: Runtime di UiPath, Robot di Blue Prism, atau skrip otomatisasi di SikuliX.
Control Layer
- Berfungsi untuk mengelola, mengatur jadwal, dan memonitor bot.
- Contoh: UiPath Orchestrator, Blue Prism Control Room.
Integration Layer
- Mendukung integrasi antara aplikasi melalui API atau antarmuka pengguna.
- Contoh: REST API, SOAP, database connectors.
Monitoring and Analytics Layer
- Menyediakan kemampuan untuk melacak kinerja bot dan mengidentifikasi potensi masalah.
- Contoh: Dashboards di UiPath Insights atau custom monitoring tools.
2. Arsitektur RPA
Berikut adalah kerangka umum:
Studi Kasus: Otomatisasi Pengolahan Data dan Laporan di Perbankan
Latar Belakang
Bank ABC ingin mengotomatiskan proses rekonsiliasi data keuangan harian dari sistem core banking ke spreadsheet laporan. Tantangan meliputi:
- Input manual data dari file PDF, CSV, dan database.
- Kesalahan manusia yang menyebabkan laporan tidak akurat.
- Proses memakan waktu hingga 6 jam setiap hari.
Solusi RPA
Alat yang Digunakan:
- UiPath untuk otomatisasi alur kerja.
- Blue Prism untuk pengaturan jadwal dan integrasi API.
- SikuliX untuk interaksi berbasis GUI dengan aplikasi lama yang tidak mendukung API.
Arsitektur Implementasi:
- Input: File CSV, PDF, dan data dari SQL Server.
- Proses:
- Bot membaca data dari file menggunakan UiPath.
- Melakukan rekonsiliasi data menggunakan algoritma otomatis di Blue Prism.
- Menggunakan SikuliX untuk menyalin hasil ke aplikasi desktop lama.
- Output: Laporan harian dalam format Excel, dikirim ke tim melalui email otomatis.
Keuntungan:
- Waktu pemrosesan berkurang dari 6 jam menjadi 1 jam.
- Menghilangkan kesalahan manusia.
- Meningkatkan efisiensi tim keuangan.
Testing dan Debugging RPA Workflow
1. Metodologi Pengujian
Unit Testing
- Fokus pada pengujian tiap komponen bot secara terpisah.
- Contoh: Memastikan bot dapat membaca file PDF menggunakan OCR dengan akurasi tinggi.
Integration Testing
- Menguji alur kerja end-to-end, termasuk integrasi dengan aplikasi eksternal.
- Contoh: Bot mengambil data dari ERP dan memvalidasi hasilnya di database SQL Server.
Performance Testing
- Mengukur waktu eksekusi bot dan membandingkannya dengan target performa.
- Contoh: Bot harus memproses 1.000 transaksi dalam waktu kurang dari 2 menit.
Regression Testing
- Menguji kembali workflow setelah melakukan perubahan atau pembaruan pada sistem.
- Contoh: Setelah update pada aplikasi desktop, pastikan bot masih dapat berfungsi dengan baik.
User Acceptance Testing (UAT)
- Pengguna bisnis menguji apakah workflow memenuhi kebutuhan operasional mereka.
- Contoh: Tim keuangan menguji laporan harian yang dihasilkan bot.
2. Teknik Debugging
Logging dan Tracking
- Aktifkan log di setiap langkah workflow untuk melacak kesalahan.
- Gunakan fitur Debugging Mode di UiPath/Blue Prism untuk menjalankan bot secara langkah demi langkah.
Exception Handling
- Implementasikan Try-Catch blok untuk menangani error secara dinamis.
- Contoh: Jika file CSV tidak ditemukan, bot mengirim notifikasi ke admin.
Mock Testing
- Gunakan data dummy untuk menguji workflow sebelum terhubung ke sistem produksi.
Breakpoints
- Tempatkan breakpoints pada alur kerja untuk memeriksa nilai variabel dan hasil sementara.
Standar Kualitas dan Performa
Kualitas:
- Akurasi: Bot harus mencapai akurasi >99% dalam menangani tugas.
- Keandalan: Workflow harus stabil, bahkan jika data input bervariasi.
Performa:
- Waktu Eksekusi: Proses harus selesai dalam batas waktu yang telah disepakati (SLA).
- Skalabilitas: Bot harus mampu menangani beban kerja yang meningkat.
No comments:
Post a Comment