Menu Bar

Kata Mutiara

"Keberhasilan merupakan tetesan dari jeri-payah perjuangan, luka, pengorbanan dan hal-hal yang mengejutkan. Kegagalan merupakan tetesan dari kemalasan, kebekuan, kelemahan, kehinaan dan kerendahan"

ANIMASI TULISAN BERJALAN

Showing posts with label teknik tegangan tinggi. Show all posts
Showing posts with label teknik tegangan tinggi. Show all posts

Sunday, August 24, 2025

DROP TEGANGAN DARI 20 KV KE 19.5KV PADA DIRTIBUTION TRANFORMER

Gambar tersebut menjelaskan kasus penurunan tegangan sumber dari 20.000 V → 19.450 V pada sebuah distribution transformer (trafo distribusi).


📌 1. Apa yang terjadi?

  • Rated HV trafo: 20 kV (20.000 V).

  • Tegangan sumber aktual: 19,45 kV.

  • Terjadi drop 550 V (≈ 2,75%) dari tegangan nominal.


📌 2. Fungsi Tap Changer

Trafo dilengkapi Tap Changer untuk mengatur tegangan sisi HV sehingga tegangan sisi LV tetap sesuai (umumnya 400 V pada trafo distribusi).

Dari nameplate terlihat pilihan tap:

  • Tap 1 → 20.500 V

  • Tap 2 → 20.250 V

  • Tap 3 → 20.000 V (posisi normal / nominal)

  • Tap 4 → 19.750 V

  • Tap 5 → 19.500 V


📌 3. Langkah praktis penentuan tap

  1. Ukur tegangan HV dan LV saat beban normal.
    → Dalam kasus ini HV = 19,45 kV.

  2. Target LV: sekitar 400 V (fase-fase).
    → Perlu disesuaikan dengan drop jaringan LV.

  3. Hitung % tap:

    % deviasi=20.00019.45020.000×100%=2,75%\% \text{ deviasi} = \frac{20.000 - 19.450}{20.000} \times 100\% = 2,75\%
  4. Pilih tap terdekat:

    • Tiap tap step = ±2,5% dari tegangan nominal.

    • Karena sumber lebih rendah, trafo harus dinaikkan tap → pindah ke posisi HV yang lebih tinggi.

    • Jadi dari Tap 3 (20.000 V) digeser ke Tap 2 (20.250 V) atau Tap 1 (20.500 V).

  5. Verifikasi di LV panel:

    • Pastikan tegangan fase-fase mendekati 400 V.

    • Bila masih di bawah 400 V → geser ke Tap 1.

    • Bila cukup di Tap 2 → biarkan di sana.


📌 4. Catatan Penting

  • Pergantian tap dilakukan saat trafo off-load (OFF-load tap changer), kecuali kalau pakai OLTC (On Load Tap Changer).

  • Selalu koordinasi dengan dispatcher / control center sebelum ubah tap.

  • Setelah penyesuaian, lakukan monitoring tegangan LV pada beberapa beban & waktu berbeda.


👉 Jadi intinya: karena tegangan sumber drop ke 19,45 kV, maka tap trafo perlu dinaikkan (ke Tap 2 atau Tap 1) agar tegangan sisi LV tetap sekitar 400 V.

 

contoh perhitungan tegangan LV untuk tiap posisi tap—dan koreksi kecil:
kalau tegangan sumber HV turun, maka tap HV harus diturunkan (ke nilai kV yang lebih rendah) agar LV kembali mendekati 400 V. Sebelumnya aku sempat menyebut “naik tap”—itu terbalik. 🙏

Data:

  • Trafo distribusi: 20 kV / 0.4 kV (Dyn5)

  • Pilihan tap HV (nameplate): 20.5 – 20.25 – 20.0 – 19.75 – 19.5 kV

  • Tegangan sumber aktual: 19.45 kV

  • Target LV: ≈ 400 V (line-to-line)

Rumus praktis (ideal, tanpa rugi):

VLV400 V×VHV, actualVHV, rated (tap)V_{LV} \approx 400\ \text{V} \times \frac{V_{HV,\ actual}}{V_{HV,\ rated\ (tap)}}

Hasil per tap

Posisi Tap (kV)PerhitunganPerkiraan VLLV_{LL} di LV
20.5400×19.4520.5400 \times \frac{19.45}{20.5}≈ 379.5 V
20.25400×19.4520.25400 \times \frac{19.45}{20.25}≈ 384.2 V
20.0400×19.4520.0400 \times \frac{19.45}{20.0}≈ 389.0 V
19.75400×19.4519.75400 \times \frac{19.45}{19.75}≈ 393.9 V
19.5400×19.4519.5400 \times \frac{19.45}{19.5}≈ 399.0 V

Rekomendasi: pilih Tap 5 (19.5 kV) — hasil LV ≈ 399 V, sangat dekat dengan target 400 V.
Sebagai pembanding, Tap 4 (19.75 kV) memberi ≈ 394 V (masih OK bila kebijakan tegangan ±5% → 380–420 V), tetapi Tap 5 paling tepat untuk kondisi 19.45 kV.

Langkah ringkas di lapangan

  1. Ukur HV & LV saat beban normal (beberapa waktu).

  2. Hitung VLVV_{LV} per opsi tap (pakai rumus di atas).

  3. Pilih tap yang membuat LV ~400 V (atau dalam band kebijakan, mis. ±5%).

  4. Ganti tap sesuai SOP (OFF-load kecuali OLTC), koordinasi dengan dispatcher.

  5. Verifikasi di panel LV: tegangan fasa-fasa ≈ 400 V dan seimbang.

  6. Monitor lagi saat beban puncak & rendah; sesuaikan bila profil HV berubah.

 

 

Sunday, June 22, 2025

CT Analyser alat pengujian khusus yang digunakan untuk menguji kinerja dan karakteristik Current Transformer (CT)

  CT Analyzer (seperti produk dari OMICRON, misalnya CT Analyzer Series) adalah alat pengujian khusus yang digunakan untuk menguji kinerja dan karakteristik Current Transformer (CT) di lapangan maupun pabrik, sesuai dengan standar internasional seperti IEC 61869-2IEEE C57.13, serta standar nasional seperti SPLN dan PUIL.

 



✅ 1. Fungsi dan Kegunaan CT Analyzer

CT Analyzer dirancang untuk:

FungsiPenjelasan
Uji rasio (ratio test)Mengukur akurasi rasio lilitan CT (misalnya 1000/1 A)
Uji beban (burden test)Mengukur pengaruh beban sekunder terhadap performa
Uji sudut fasa (phase displacement)Menentukan error sudut antara arus primer dan sekunder
Excitation curve (Knee Point Test)Untuk CT proteksi, mendeteksi titik lutut (knee point) sesuai IEC
Saturation testMenilai CT terhadap kejenuhan magnetik
Class accuracy checkMenentukan kelas CT: 0.2s, 0.5, 5P, 10P, dll sesuai IEC/IEEE
Polarity testMemastikan polaritas koneksi benar
Demagnetisasi (demagnetization)Menghilangkan efek magnet sisa setelah pengujian

⚡ 2. Keunggulan CT Analyzer (OMICRON)

  • Cepat dan Akurat: Pengujian selesai dalam waktu < 1 menit

  • Membaca nameplate otomatis (OCR/Barcode Scanner – opsional)

  • Menganalisis langsung di lapangan tanpa beban primer tinggi

  • Portable & ringan (±9–10 kg) – cocok untuk GI dan site remote

  • Mendukung CT wound, bar, dan slip-over

  • Integrasi dengan software PTM (Primary Test Manager) untuk pelaporan otomatis


🔌 3. Cara Pemakaian CT Analyzer (Langkah Umum)

⚙️ Contoh: Uji CT 2000/1 A Kelas 5P10

  1. Matikan sistem dan isolasi CT dari arus

  2. Sambungkan kabel dari CT Analyzer ke:

    • Terminal sekunder CT (S1, S2)

    • Terminal primer CT jika dibutuhkan (P1, P2 atau via clamp)

  3. Konfigurasikan data nameplate di software: rasio, burden, class, frequency

  4. Jalankan test secara otomatis:

    • Excitation curve

    • Ratio & error

    • Phase angle

    • Burden effect

  5. Analisis hasil uji langsung di layar

    • Apakah masih dalam toleransi standar (misal: 5P10 < ±1%)

  6. Export report ke PDF/Excel untuk diserahkan ke PLN atau QA


📍 4. Penggunaan CT Analyzer di Indonesia

Digunakan oleh:

  • PLN (Transmisi, Distribusi, Pembangkit)

  • Kontraktor EPC dan vendor GI

  • Pabrik CT (lokal maupun internasional)

  • Lab uji dan integrator panel proteksi

  • Vendor proteksi & SCADA

Standar Terkait:

  • SPLN D3.004–1: CT untuk keperluan proteksi dan metering

  • PUIL 2011 / SNI 04–0225: Instalasi & inspeksi sistem listrik

  • IEC 61869-2 dan IEEE C57.13


📊 5. Output Laporan CT Analyzer

Laporan pengujian biasanya mencakup:

  • Data nameplate

  • Ratio actual vs nominal

  • Phase error & ratio error (%)

  • Burden test curve

  • Knee point (Vkp & Ikp)

  • Polarity check

  • Hasil kelulusan (PASS/FAIL)

Contoh laporan dapat digunakan sebagai dokumentasi commissioninguji FAT/SAT, atau routine test.


🎓 6. Pelatihan dan Sertifikasi

Pelatihan penggunaan CT Analyzer dapat diakses melalui:

  • OMICRON Academy

  • PT PLN Pusdiklat / Balai Diklat

  • Vendor lokal (distributor resmi seperti PT Alpha Teknologi)



iklan

iklan