MenuBar

Kata Mutiara

"Keberhasilan merupakan tetesan dari jeri-payah perjuangan, luka, pengorbanan dan hal-hal yang mengejutkan. Kegagalan merupakan tetesan dari kemalasan, kebekuan, kelemahan, kehinaan dan kerendahan"

ANIMASI TULISAN BERJALAN

Wednesday, July 31, 2024

Pemrograman Programmable Logic Controller (PLC) dengan ladder diagram

Pemrograman Programmable Logic Controller (PLC) dengan ladder diagram adalah salah satu metode yang paling umum digunakan dalam otomasi industri. Ladder diagram mirip dengan skema rangkaian listrik dan terdiri dari simbol-simbol yang mewakili komponen-komponen listrik seperti kontak dan koil. Berikut adalah penjelasan dasar-dasarnya:

 

Dasar-Dasar Ladder Diagram

1. Rungs (Anak Tangga): Ladder diagram terdiri dari beberapa anak tangga (rungs). Setiap anak tangga mewakili satu operasi logika atau instruksi.

2. Kontak: Kontak adalah simbol yang mewakili sensor atau saklar. Ada dua jenis kontak utama:

   - Normally Open (NO): Kontak terbuka saat kondisi normal dan menutup ketika diaktifkan.

   - Normally Closed (NC): Kontak tertutup saat kondisi normal dan membuka ketika diaktifkan.

3. Koil: Koil mewakili aktuator atau output seperti motor atau lampu. Ketika koil diaktifkan, aktuator akan beroperasi.

4. Power Rails: Ladder diagram memiliki dua rel daya vertikal, satu di sebelah kiri (positif) dan satu di sebelah kanan (negatif atau netral).


 Contoh Implementasi

Berikut beberapa contoh implementasi ladder diagram dalam otomasi industri:


 1. Kontrol Motor Sederhana

Ini adalah rangkaian dasar untuk mengontrol sebuah motor menggunakan tombol start dan stop.



(Start) --[ ]----[   (Motor)  ]----( )-- (Stop)


- Start: Kontak Normally Open (NO) yang mewakili tombol start.

- Stop: Kontak Normally Closed (NC) yang mewakili tombol stop.

- Motor: Koil yang mewakili motor.


Saat tombol start ditekan, kontak NO akan menutup dan mengaktifkan koil motor. Motor akan terus beroperasi sampai tombol stop ditekan, yang akan membuka kontak NC dan mematikan motor.


 2. Sistem Conveyor dengan Sensor

Sistem conveyor yang berhenti ketika objek mencapai ujung conveyor.



(Start) --[ ]----[   (Sensor)  ]----[   (Conveyor)  ]----( )-- (Stop)


- Start: Kontak Normally Open (NO) untuk memulai conveyor.

- Sensor: Kontak Normally Open (NO) yang menutup saat objek mendekati ujung conveyor.

- Conveyor: Koil yang mewakili conveyor.

- Stop: Kontak Normally Closed (NC) untuk menghentikan conveyor.


Saat tombol start ditekan, conveyor akan bergerak. Ketika objek mencapai ujung conveyor, sensor akan mendeteksi objek dan menutup kontaknya, yang kemudian mengaktifkan koil conveyor dan menghentikannya.


 3. Sistem Pengisian Tangki dengan Kontrol Ketinggian

Sistem pengisian tangki yang berhenti ketika ketinggian air mencapai batas tertentu.



(Start) --[ ]----[  (Low Level)  ]----[  (Pump)  ]----( )

(         )        [             ]    [            ]   [  (High Level)  ]


- Start: Kontak Normally Open (NO) untuk memulai pengisian.

- Low Level: Kontak Normally Open (NO) yang menutup ketika ketinggian air di bawah level tertentu.

- Pump: Koil yang mewakili pompa.

- High Level: Kontak Normally Closed (NC) yang membuka ketika ketinggian air mencapai batas tertentu.


Saat tombol start ditekan dan ketinggian air di bawah level tertentu, pompa akan menyala dan mengisi tangki. Ketika ketinggian air mencapai batas tertentu, kontak High Level akan membuka dan mematikan pompa.


 Kesimpulan

Ladder diagram adalah alat yang kuat untuk memrogram PLC dan merancang sistem otomasi industri. Pemahaman dasar tentang komponen seperti kontak, koil, dan bagaimana mereka diimplementasikan dalam ladder diagram adalah kunci untuk mengembangkan aplikasi otomasi yang efektif. Implementasi dalam industri mencakup kontrol motor, sistem conveyor, dan sistem pengisian tangki, yang semuanya dapat diatur dengan logika sederhana menggunakan ladder diagram.


No comments:

Post a Comment

iklan

iklan