MenuBar

Kata Mutiara

"Keberhasilan merupakan tetesan dari jeri-payah perjuangan, luka, pengorbanan dan hal-hal yang mengejutkan. Kegagalan merupakan tetesan dari kemalasan, kebekuan, kelemahan, kehinaan dan kerendahan"

ANIMASI TULISAN BERJALAN

Saturday, April 12, 2014

Komponen-komponen Boiler pipa AIR


Memahami bagian-bagian dari boiler, akan memudahkan kita untuk memahami proses kerja dari boiler. Boiler yang menjadi media untuk “memindahkan” kandungan energi panas dari bahan bakar ke air, memiliki dua lingkup besar komponen penyusun yakni komponen-kompoen yang mendukung proses pembakaran, dan komponen-komponen yang berhubungan dengan perubahan fase dari air menjadi uap air. Kedua lingkup komponen tersebut akan kita bahas satu-persatu pada artikel ini.
Sebagai pokok pembahasan, saya akan mengambil acuan berupa sebuah boiler pipa air dengan bahan bakar batubara (kapasitas max. 283 ton/jam batubara) dan mampu memproduksi uap air superheater max. 640 kg/s. Boiler jenis ini sangat umum digunakan pada industri pembangkit listrik tenaga uap dengan kemampuan produksi listrik max. 640 MW.
A. Komponen-komponen Boiler Sisi Water-Steam
Komponen-komponen dari boiler yang akan saya sebutkan berikut menjadi komponen yang berhubungan dengan proses perubahan fase dari air menjadi uap air. Air yang masuk ke boiler berskala besar memiliki temperatur dan tekanan yang tinggi. Temperatur tinggi didapatkan dari proses preheating, dan dibangkitkan tekanannya oleh Boiler Feed Water Pump. Selanjutnya air akan mengalami berbagai proses di boiler sehingga terbentuk uap kering (superheated steam). Dan berikut adalah bagian-bagian dari boiler yang berhubungan dengan proses perubahan fase air tersebut:
  1. Steam Drum
    Seperti yang telah saya jelaskan pada artikel sebelumnyaSteam Drum pada boiler berfungsi sebagai reservoir campuran air dan uap air, dan juga berfungsi untuk memisahkan uap air dengan air pada proses pembentukan uap superheater.
    20121127-025533 PM.jpg
    Prinsip Kerja Steam Drum
    Steam drum memiliki beberapa saluran masuk dan dua saluran keluar. Air yang masuk ke dalam steam drum memiliki fase campuran antara uap air dan cair. Di dalam steam drum terdapat cyclone separator, bagian ini berfungsi untuk memisahkan antara uap air saturated dengan air. Uap air akan keluar melalui pipa sebelah atas steam drum dan menuju ke boiler untuk dipanaskan lebih lanjut menjadi uap kering. Sedangkan yang masih berfase cair akan menuju keraiser tube untuk dipanaskan sehingga berubah fase menjadi uap.
    20121127-030849 PM.jpg
    Prinsip Kerja Cyclone Separator
    Cyclone separator menjadi bagian paling utama di dalam steam drum. Di dalam cyclone separatorterdapat semacam cakram miring yang dapat berputar terhadap porosnya. Campuran uap air dan air bertekanan terdorong masuk ke dalam sehingga menyebabkan cakram ini berputar. Efek putaran dan benturan antara fluida dengan cakram tersebut secara alami akan memisahkan air dengan uapsaturated, sehingga air akan jatuh ke bawah sedangkan uap air akan naik ke atas. Di bagian atas keluaran steam drum, terdapat plat-plat miring yang disebut eliminator / scrubber. Plat ini juga berfungsi untuk memisahkan air dengan uap sehingga hanya uap saja yang dapat melewatiscrubber tersebut.
    20121127-044737 PM.jpg
    Bagian-bagian Steam Drum
  2. Boiler Water Circulating Pump
    Boiler Water Circulating Pump (BWCP) mensupply airfeedwater dari steam drum ke water wall / raiser tube. Pada boiler sub-kritikal sebenarnya air dapat secara natural mengalir sesuai dengan desain boiler, asalkan saluran perpipaan didesain dengan hambatan yang sangat rendah. Keberadaan BWCP akan memastikan air mengisi seluruh bagian pipa boiler, yang hal ini tidak dijamin dapat dilakukan oleh boiler dengan sistem sirkulasi natural. Sirkulasi air pada boiler sangat penting untuk diperhatikan, karena selain sebagai fluida kerja air juga berfungsi sebagai media pendingin pipa-pipa boiler. Sedikit saja bagian dari pipa boiler tidak terisi air akibat turunnyahead keluaran BWCP, akan sangat fatal akibatnya.
    20121128-020855 PM.jpg
    Prinsip Kerja BWCP
    Sebagai contoh mari kita perhatikan salah satu desain BWCP pada sebuah boiler PLTU di atas. Pompa tersebut berjenis sentrifugal berposisi vertikal dengan satu inlet dan dua outlet. BWCP ini menggunakan sebuah motor listrik khusus yang seporos dengan pompa. Di antara pompa dengan motor tidak dipergunakan sistem sealing semacamgland packing atau mechanical seal, karena temperatur kerja air yang dipompa sudah terlalu tinggi. Untuk mengatasi hal ini, rotor dari motor pompa didesain dapat terendam air dan digunakan pula heat exchanger untuk mendinginkan air di dalam motor.
    20121128-082124 PM.jpg
    Bagian-bagian BWCP
  3. Desuperheater Spray
    Uap air superheater yang masuk turbin uap pada sebuah PLTU harus memiliki spesifikasi yang sesuai dengan ketentuan. Temperatur uap air harus dijaga pada angka tertentu sehingga sesuai dengan persyaratan untuk menggerakkan turbin uap.Desuperheater spray adalah sebuah bagian pada boiler yang berfungsi untuk mengontrol temperatur uap superheater maupun reheaterkeluaran boiler dengan jalan menyemprotkan air padanya. Jumlah air yang disemprotkan ke uap air tersebut dikontrol oleh control valve. Komponen inilah yang berfungsi untuk menjaga agar spesifikasi uap air selalu dalam parameter terbaik.
    20121129-072532 AM.jpg
    Konsep Sistem Desuperheater Spray
    Sistem desuperheater mendapatkan input sinyal berupa temperatur uap air keluaran sistem. Sinyal ini diproses sehingga sistem kontrol dapat mengatur besar bukaan control valve yang mensupply air ke sistem. Air yang digunakan haruslah memiliki tekanan yang lebih besar daripada tekanan uap air. Maka digunakanlah air feedwateryang berasal dari outlet Boiler Feedwater Pump.
  4. Pipa Boiler (Tube)
    Boiler berskala besar dibentuk oleh pipa-pipa (tubing) berukuran antara 25 mm hingga 100 mm. Pipa-pipa ini memiliki desain material dan bentuk khusus yang harus tahan terhadap perbedaan temperatur ekstrim antara ruang bakar dengan air / uap air yang mengalir di dalamnya. Selain itu material pipa haruslah bersifat konduktor panas yang baik, sehingga perpindahan panas (heat transfer) dari proses pembakaran ke air / uap air bisa efektif.
    20121129-102125 AM.jpg
    20121129-102049 AM.jpg
    Tubing Boiler dengan Ulir Dalam
    Ada desain khusus pada pipa-pipa boiler besar yang cukup unik. Pipa-pipa tersebut berkontur ulir di dalamnya, sehingga menciptakan aliran turbulen pada saat air atau uap air mengalir di dalam pipa-pipa tersebut. Tujuan diciptakannya aliran turbulen adalah untuk mengurangi efek gesekan antara air atau uap air dengan permukaan pipa, sehingga mengurangi resiko kemungkinan adanya aliran yang mengganggu (turbulensi) pada lekukan pipa. Pada akhirnya hal ini akan meningkatkan efisiensi perpindahan energi panas dari proses pembakaran ke air.
    20121129-121603 PM.jpg
    Macam-macam Ukuran Pipa Boiler
  5. Boiler Relief Valve
    Boiler relief valve adalah sebuah safety valve yang berfungsi untuk membuang uap boiler pada saat tekanan terlalu berlebihan di atas ketentuan produksi boiler. Hal ini untuk mencegah terjadinya ledakan yang lebih besar yang mungkin diakibatkan oleh tekanan uap superheater yang besar. Boiler relief valve memiliki tekanan kerja tertentu yang sesuai dengan setting yang telah ditentukan sebelum boiler beroperasi. Jika tekanan uap boiler lebih besar daripada tekanan kerja relief valve ini, maka ia akan membuka dan membuang uap air ke atmosfer.
    20121130-080823 AM.jpg
    Bagian-bagian Boiler Relief Valve
    eBook Komponen-komponen Boiler:
    1. Boiler Basics
    2. Boiler Components
    B. Komponen-komponen Proses Pembakaran Pada Boiler
    Seperti yang telah Anda ketahui pula bahwa proses pembakaran apapun melibatkan dua komponen utama, yaitu bahan bakar serta oksigen di dalam udara. Proses pembakaran pada boiler melibatkan komponen-komponen yang mengatur supply udara serta bahan bakar ke dalamfurnace boiler sehingga terjadi proses pembakaran yang tepat. Jumlah dari udara serta bahan bakar yang masuk ke dalam furnace harus tepat sesuai dengan perbandingan rasio bahan bakar / udara (fuel/air ratio) teoritis sehingga didapatkan proses pembakaran yang sempurna. Jika Anda ingin mengetahui bagaimana sistem kontrol proses pembakaran di dalam boiler, silahkan Anda membaca artikel berikut.
    Komponen-komponen boiler yang berhubungan dengan proses pembakaran tersusun atas dua kelompok besar, yaitu sistem supply udara yang biasa disebut draft system serta sistem supply bahan bakar. Sesuai dengan batasan yang telah saya sebutkan padaartikel sebelumnya, boiler yang akan kita bahas adalah boiler skala besar yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap. Berikut adalah komponen-komponen boiler tersebut:
    1. Coal Feeder
      Coal feeder berfungsi untuk mengatur jumlah batubara yang akan masuk ke dalam pulverizer. Jumlah batubara diatur sesuai dengan kebutuhan pembakaran pada furnace. Sistem pengaturan jumlah batubara pada coal feeder dapat dilakukan dengan dua cara berdasarkan jenisnya, yaitu secara fraksi berat atau secara fraksi volume batubara.
      20121206-023140 PM.jpg
      Coal Feeder
      Pengaturan jumlah batubara berdasarkan fraksi berat, menggunakan sensor gravimetric yang dapat mendeteksi berat dari batubara yang melewati konveyornya. Coal feeder jenis ini biasa disebut dengan Gravimetric Feeder. Sedangkan coal feederfraksi volume memiliki luas penampang jalur konveyor yang tetap untuk mengatur jumlah batubara yang melewati konveyornya. Kedua sistem di atas sama-sama menggunakan konveyor yang kecepatannya dapat diatur secara fleksibel.
      20121206-023314 PM.jpg
      Prinsip Kerja Gravimetric Coal Feeder
      Gravimatic feeder lebih banyak dipilih untuk digunakan karena kemampuannya dalam merespon perubahan berat jenis batubara yang digunakan. Kandungan energi pada batubara cenderung bergantung pada berat jenis daripada volume batubara, sehingga gravimetric feeder akan lebih baik dalam mengontrol supply energi yang masuk ke boiler. Disamping itu gravimetric feedermemerlukan kalibrasi sensor gravimetric-nya secara berkala agar sistem kontrol supply batubara dapat selalu berjalan dengan baik.
    2. Pulverizer
      Batubara hasil tambang memiliki ukuran fisik yang sangat beragam, dari yang hanya berukuran butiran pasir hingga seperti bongkahan kerikil berdiameter 20cm. Ukuran batubara yang terlalu besar dapat mengurangi efisiensi proses pembakaran, karena semakin kecil ukuran partikel batubara maka akan semakin cepat pula batubara tersebut terbakar. Untuk mendapatkan ukuran batubara yang cukup kecil maka sebelum masuk ke furnace boiler, batubara akan mengalami proses grinding pada sebuah alat bernama pulverizer. Silahkan Anda bayangkan bahwa batubara keluaran pulverizerakan berukuran selembut tepung, yang dinamakanpulverized fuel.
      20121206-051642 PM.jpg
      Pulverizer
      Batubara yang diatur jumlahnya oleh coal feedermasuk ke pulverizer melalui sisi inlet pada bagian atasnya. Batubara jatuh pada sebuah table yang berputar. Pada bagian lain terdapat beberapa buah grinding yang dapat berputar bebas karena permukaan grinding tersebut bersentuhan dengantable yang berputar tadi. Pada grinding terdapat sistem pegas untuk memudahkan dalam menghancurkan batubara. Udara panas dengan tekanan dan temperatur yang terjaga dimasukkan ke dalam pulverizer sebagai media untuk membawa batubara yang telah halus keluar pulverizer. Pada sisi outlet (bagian atas) terdapat sudu-sudu classifieryang berfungsi untuk memfilter agar hanya batubara yang telah halus saja yang dapat melewati sudu-sudu tersebut. Batubara yang tidak dapat melewati classifier akan jatuh kembali ke tableuntuk digrinding agar lebih halus.
    3. Burner
      Burner menjadi alat untuk mencampur batubara dengan udara dan sebagai nozzle untuk mendorong campuran bahan bakar tersebut ke dalam furnaceboiler. Pulverized fuel yang keluar dari pulverizer dibawa oleh udara bertekanan menuju ke burner malalui pipa-pipa, di sisi lain ada pula udara tambahan (biasa disebut secondary air) yang disupply untuk memenuhi kebutuhan pembakaran.Secondary air dalam debit tertentu tersebut bertemu dengan pulverized fuel pada burner. Keduanya bercampur dan terdorong menuju ke tengah-tengah furnace untuk dibakar. Pada proses penyalaan boiler diperlukan proses penyalaan awal untuk campuran bahan bakar tersebut, dan umumnya boiler-boiler besar menggunakan bahan bakar bantuan seperti solar (HSD) untuk membantu proses penyalaan awal.
      20121207-105404 AM.jpg
      Coal Burner
      Komponen-komponen dari coal burner umumnya adalah sebagai berikut:
      • Oil Gun. Bagian ini berfungsi untuk mensupply bahan bakar (biasanya HSD) ke dalam boiler sebagai proses penyalaan awal boiler dan juga proses pematian boiler. Pada oil gun terdapat dua saluran utama yakni saluran fuel oil dan saluran atomizing airAtomizing air berfungsi untuk membentuk kabut bahan bakar HSD tadi sehingga lebih mudah terbakar. Pada oil gun juga terdapat ignitor yang berfungsi sebagai pemantik untuk menyalakan bahan bakar tadi.
      • Damper udara termasuk di dalam bagian burner. Damper ini mengatur supply udara pembakaran yang masuk ke boiler.
      • Coal Nozzle. Bagian ini sebagai ujung masuknyapulverized fuel ke dalam furnace boiler.
      • Flame Scanner. Adalah alat sensor api yang berfungsi untuk membaca apakah terjadi proses pembakaran pada burner.
      Pada proses penyalaan awal, boiler akan menggunakan bahan bakar HSD. Dengan bantuanignitor sebagai pemantik apinya, HSD akan terbakar di dalam furnace dengan jarak aman tertentu. Jika proses pembakaran dengan menggunakan HSD dirasa telah stabil (biasanya ditandai dengan jumlah tertentu uap air yang dihasilkan boiler) makapulverized fuel dapat dimasukkan ke dalam proses pembakaran dengan tanpa menghentikan supply HSD. Supply HSD akan dihentikan jika flame scannertelah membaca pulverized fuel terbakar di ujung burner. Jarak api yang terbentuk pada ujung burner harus dijaga pada jarak aman tertentu, hal ini berhubungan dengan keselamatan kerja agar api tidak menjalar ke pipa-pipa supply pulverized fuel.
    4. Fan System
      Untuk men-supply udara yang digunakan pada proses pembakaran, boiler membutuhkan kerja beberapa jenis kipas dengan fungsi masing-masing. Dan berikut adalah sistem-sistem yang berhubungan dengan supply udara untuk proses pembakaran pada boiler:
      • Primary Air Fan. Kipas ini berfungsi untuk men-supply udara bertekanan yang akan digunakan untuk membawa pulverized fuel daripulverizer menuju ke boiler. Parameter terkontrol pada primary air adalah besar tekanan kerjanya, sehingga kipas yang digunakan adalah yang bertipe kipas sentrifugal. Kipas sentrifugal dikenal dapat menghasilkan tekanan udara keluaran yang lebih tinggi daripada kipas aksial namun dengan debit aliran yang cukup tinggi pula.
        20121207-021452 PM.jpg
        Centrifugal Primary Air Fan
        Pada sisi inlet primary air fan terdapat sudu-sudu (inlet vane) yang dapat bergerak ke arah menutup ataupun membuka 100%. Sudu-sudu ini berfungsi untuk mengatur debit udara yang masuk ke kipas dan di-supply ke pulverizer.
      • Secondary Air Fan. Kipas inilah yang menjadi penyupply utama udara ke dalam furnace boiler untuk memenuhi kebutuhan proses pembakaran. Berbeda dengan primary air yang menitik beratkan kepada tekanan kerjanya,secondary air lebih diutamakan kontrol terhadap debit volume-nya. Oleh karena itulah secondary air umumnya menggunakan kipas dengan tipe aksial yang dapat menghasilkan volume debit aliran yang tinggi.
        20121207-021924 PM.jpg
        Axial Secondary Air Fan
        Untuk mengatur jumlah udara yang di-supply ke boiler, sudu-sudu pada secondary air fan dapat bergerak-gerak fleksibel membuka dan menutup. Semakin besar bukaan sudu maka akan semakin banyak pula udara yang dialirkan oleh kipas ini ke boiler untuk mencukupi kebutuhan proses pembakaran.
      • Air Pre-Heater. Komponen ini berfungsi untuk memanaskan awal primary dan secondary airdengan menggunakan panas yang dihasilkan oleh gas buang boiler. Air Pre-Heater tersusun atas plat-plat yang berfungsi untuk menyerap panas dari gas buang boiler. Plat-plat tersebut tersusun melingkar dan dapat berputar sehingga aliran udara ataupun gas buang adalah sejajar dengan poros putaran air pre-heater ini. Putaran yang teratur namun tidak terlalu cepat akan memindahkan panas dari gas buang boiler ke plat-plat air pre-heater dan berlanjut pindah ke udara-udara primary dan secondary.
        20121207-022338 PM.jpg
        Desain Air Pre-Heater
        Temperatur panas pada primary air berfungsi untuk mengeringkan pulverized fuel yang dihasilkan oleh pulverizer. Karena jika pulverized fuel dalam keadaan basah (akibat hujan mungkin) akan memperlambat proses pembakaran di dalam furnace. Selain itu, kondisi basah dari pulverized fuel yang selembut tepung dapat menempel dan menyebabkan penimbunan pada pipa-pipa saluran menujufurnace. Hal ini sangat berbahaya karena jika terus dibiarkan dapat menyumbat pipa-pipa tersebut.
    5. Soot Blower
      Salah satu produk sampingan dari proses pembakaran barubara pada boiler adalah kerak. Kerak ini didapati banyak menempel pada pipa-pipa boiler, sehingga akan sangat mengganggu proses perpindahan panas jika hal ini terus dibiarkan. Maka dipergunakanlah satu alat bernama soot blower. Alat ini berfungsi untuk menyemprotkan uap panas ke dinding-dinding pipa boiler sehingga kotoran-kotoran yang menempel padanya dapat lepas. Soot blower menggunakan uap air kering yang dihasilkan oleh boiler.
      20121207-024329 PM.jpg
      Prinsip Kerja Boiler Soot Blower


1 comment:

  1. menjual berbagai macam jenis chemical untuk cooling tower,chiller,evapko,boiler,wwtp ,stp,defoamer anti busa,nutrisi ,oli industri,hydrolik,dozer dll
    untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email
    :tommy.transcal@gmail.com
    WA:081310849918
    terima kasih

    ReplyDelete

iklan

iklan