MenuBar

Kata Mutiara

"Keberhasilan merupakan tetesan dari jeri-payah perjuangan, luka, pengorbanan dan hal-hal yang mengejutkan. Kegagalan merupakan tetesan dari kemalasan, kebekuan, kelemahan, kehinaan dan kerendahan"

ANIMASI TULISAN BERJALAN

Saturday, April 12, 2014

Pembakaran Batu Bara(pulverized fuel)


Batubara yang digunakan pada suatu PLTU untuk proses pembakaran, mengalami beberapa proses secara mekanis untuk meningkatkan efisiensi pembakaran. Berikut akan saya jelaskan secara singkat proses-proses yang terjadi:
1. Yang pertama adalah proses grinding. Batubara yang akan masuk ke dalam furnace digrinding terlebih dahulu menjadi berukuran serbuk. Alat grindingnya bernama Pulverizer, untuk itulah batubara yang sudah berbentuk serbuk dinamakan Pulverized Fuel. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk lebih meningkatkan efisiensi pembakaran, karena ukuran batubara yang kecil berupa serbuk akan lebih mudah terbakar daripada masih berukuran aslinya. Di sisi lain juga agar lebih mudah mengontrol proses pembakaran yang terjadi di dalamfurnace secara otomatis. Sebagai gambaran saja, sebuah pembangkit listrik tenaga uap dengan bahan baku batubara, yang memiliki kapasitas beban listrik 610 MW dapat menghabiskan 300 ton batubara setiap jam.
Pulverizer
20110519-023048.jpg
Batubara yang mengalami grinding akan melewati ‘classifier‘ sebelum ia keluar dari pulverizer menuju furnace. Classifier adalah semacam krepyak yang berfungsi sebagai ayakan, sehingga batubara yang sudah berukuran sesuai dengan yang diinginkan bisa melewati classifier dan menuju furnace. Sedangkan yang masih berukuran terlalu besar akan digrinding lagi.
2. Proses kedua adalah proses transport batubara daripulverizer menuju furnace sekaligus proses pengeringan batubara tersebut. Batubara tersebut ditransport menuju furnace dengan menggunakan media udara panas. Panas dari udara ini dijaga di temperatur 68ยบ Celcius. Panas dari udara inilah yang berfungsi untuk mengeringkan batubara sebelum ia masuk ke dalam furnace. Tujuan utama mengeringkan batubara ini juga untuk lebih meningkatkan efisiensi porses pembakaran. Dapat dibayangkan apabila batubara yang masih dalam kondisi basah (akibat hujan misalnya) masuk ke dalam furnace lalu dibakar, pasti akan lebih banyak membutuhkan waktu karena harus menunggu batubara tersebut kering terlebih dahulu. Lain halnya apabila batubara yang digunakan sudah kering, pulverized fuel yang dicampur dengan udara panas di dalam furnace akan lebih cepat untuk dipicu terbakar oleh flame ignitorFlame ignitor adalah pemicu api, di kendaraan bermotor alat ini berupa busi yang digunakan untuk memicu terjadinya pembakaran di ruang bakar.

No comments:

Post a Comment

iklan

iklan