Penjelasan Detail Dynamic Routing Protocol
📌 Apa Itu Dynamic Routing Protocol?
Dynamic Routing Protocol adalah metode dalam jaringan komputer di mana router secara otomatis menemukan dan memperbarui rute terbaik ke tujuan tanpa perlu konfigurasi manual. Protokol ini memungkinkan jaringan untuk beradaptasi dengan perubahan topologi, seperti penambahan atau kegagalan jaringan, tanpa intervensi administrator.
🛠️ Jenis-Jenis Dynamic Routing Protocol
Dynamic Routing Protocol terbagi menjadi dua kategori utama:
- Interior Gateway Protocol (IGP) → Digunakan dalam satu Autonomous System (AS).
- Exterior Gateway Protocol (EGP) → Digunakan antar beberapa AS (misalnya, antar ISP).
1️⃣ Interior Gateway Protocol (IGP)
IGP terbagi menjadi dua jenis berdasarkan metode perhitungannya:
A. Distance Vector Protocol
📌 Metode Kerja:
- Menggunakan hop count (jumlah router yang dilewati) sebagai metrik utama.
- Router berbagi informasi rute dengan router tetangga.
- Konvergensi lebih lambat dibanding Link-State Protocol.
📌 Contoh Protokol:
✅ RIP (Routing Information Protocol)
- Menggunakan hop count (maksimal 15 hop).
- Mengupdate rute setiap 30 detik.
- Cocok untuk jaringan kecil.
- Versi:
- RIPv1 → Broadcast, tidak mendukung subnet mask.
- RIPv2 → Multicast, mendukung subnet mask (CIDR).
✅ EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
- Dikembangkan oleh Cisco (protokol proprietary).
- Hybrid antara Distance Vector & Link-State.
- Menggunakan DUAL (Diffusing Update Algorithm) untuk perhitungan rute terbaik.
- Metrik kompleks (bandwidth, delay, load, reliability).
B. Link-State Protocol
📌 Metode Kerja:
- Setiap router membangun topologi lengkap jaringan dan memilih rute terbaik menggunakan algoritma Dijkstra (Shortest Path First - SPF).
- Lebih cepat dari Distance Vector Protocol dalam menemukan rute alternatif.
📌 Contoh Protokol:
✅ OSPF (Open Shortest Path First)
- Menggunakan Area untuk membagi jaringan (Area 0 sebagai BackBone).
- Menggunakan Hello Packet untuk membangun hubungan antar router.
- Mendukung VLSM (Variable Length Subnet Masking) dan CIDR (Classless Inter-Domain Routing).
✅ IS-IS (Intermediate System to Intermediate System)
- Digunakan di jaringan ISP & perusahaan besar.
- Seperti OSPF, tetapi lebih fleksibel dalam desain topologi.
- Tidak menggunakan Area 0 seperti OSPF.
2️⃣ Exterior Gateway Protocol (EGP)
Digunakan untuk komunikasi antar Autonomous System (AS).
📌 Contoh Protokol:
✅ BGP (Border Gateway Protocol)
- Protokol backbone internet, digunakan oleh ISP untuk bertukar rute.
- Menggunakan Path Vector Algorithm untuk memilih jalur terbaik berdasarkan AS Path, Local Preference, dan Weight.
- Versi:
- iBGP (Internal BGP) → Digunakan dalam satu AS.
- eBGP (External BGP) → Digunakan antar AS (antar ISP).
🔍 Perbandingan Dynamic Routing Protocol
Protokol | Tipe | Algoritma | Metrik | Kelebihan | Kekurangan |
---|---|---|---|---|---|
RIP | Distance Vector | Bellman-Ford | Hop Count | Mudah dikonfigurasi | Skalabilitas terbatas (max 15 hop) |
EIGRP | Hybrid | DUAL | Bandwidth, delay, load, reliability | Cepat, efisien | Cisco proprietary |
OSPF | Link-State | Dijkstra | Cost (berdasarkan bandwidth) | Skalabilitas tinggi, konvergensi cepat | Kompleks dalam konfigurasi |
IS-IS | Link-State | Dijkstra | Cost | Digunakan di backbone ISP | Kurang dikenal dibanding OSPF |
BGP | Path Vector | AS-Path | Path Attributes (Local Pref, AS Path, Weight) | Internet routing, sangat fleksibel | Kompleks, lambat dalam konvergensi |
📝 Kesimpulan
✅ RIP → Untuk jaringan kecil dengan konfigurasi sederhana.
✅ EIGRP → Untuk jaringan berbasis Cisco dengan performa lebih baik dari RIP.
✅ OSPF & IS-IS → Untuk jaringan perusahaan dan ISP dengan struktur yang kompleks.
✅ BGP → Digunakan di internet untuk routing antar ISP dan data center.
No comments:
Post a Comment