Macam-Macam Tipe Cyberattack di Masing-Masing OSI Layer
Model OSI (Open Systems Interconnection) memiliki 7 lapisan, dan setiap lapisan rentan terhadap serangan siber yang berbeda. Berikut adalah daftar cyberattack di setiap layer beserta detailnya:
1️⃣ Physical Layer (Lapisan Fisik)
🔹 Fungsi: Menghubungkan perangkat secara fisik melalui kabel, sinyal, dan perangkat keras jaringan.
🔹 Serangan Umum:
Cable Tapping (Penyadapan Kabel)
- Menyadap data dari kabel jaringan dengan memasang perangkat penyadap (sniffer).
- Contoh: Alat fiber optic tap untuk menangkap sinyal dalam kabel serat optik.
Jamming Attack (Gangguan Sinyal)
- Mengganggu komunikasi nirkabel dengan mengirimkan sinyal frekuensi tinggi yang mengganggu sinyal asli.
- Contoh: Serangan terhadap Wi-Fi atau Bluetooth dengan menggunakan jammer.
Physical Tampering (Manipulasi Fisik)
- Menyabotase perangkat jaringan dengan merusak atau mencuri hardware.
- Contoh: Merusak server fisik atau router untuk menyebabkan gangguan layanan.
2️⃣ Data Link Layer (Lapisan Data Link)
🔹 Fungsi: Mengatur komunikasi antar perangkat dalam jaringan lokal (LAN) menggunakan MAC Address.
🔹 Serangan Umum:
4. MAC Spoofing
- Menyamar sebagai perangkat lain dengan mengubah alamat MAC untuk mendapatkan akses tidak sah.
- Contoh: Hacker mengganti MAC Address perangkatnya agar bisa masuk ke jaringan Wi-Fi terbatas.
ARP Spoofing (ARP Poisoning)
- Mengirimkan paket ARP palsu untuk mengalihkan lalu lintas ke perangkat penyerang.
- Contoh: Menyusup ke jaringan dengan mencuri sesi pengguna menggunakan ARP poisoning.
Switch Port Stealing
- Menyerang tabel CAM (Content Addressable Memory) pada switch dengan mengirim banyak MAC Address palsu.
- Contoh: Flooding switch sehingga beroperasi dalam mode hub, memungkinkan serangan sniffing.
3️⃣ Network Layer (Lapisan Jaringan)
🔹 Fungsi: Menangani pengalamatan IP dan routing data antar jaringan.
🔹 Serangan Umum:
7. IP Spoofing
- Menyamar sebagai IP lain untuk menyusup atau menyamarkan identitas.
- Contoh: Digunakan dalam serangan DDoS dan Man-in-the-Middle (MitM).
DDoS (Distributed Denial of Service) Attack
- Membanjiri jaringan dengan trafik palsu sehingga layanan menjadi lambat atau lumpuh.
- Contoh: Botnet digunakan untuk menyerang website dengan lalu lintas besar.
ICMP Flood (Ping Flood)
- Mengirimkan banyak permintaan ping ke suatu perangkat untuk membanjiri jaringan.
- Contoh: Menggunakan perintah
ping -t
dalam jumlah besar ke server target.
Route Poisoning
- Memasukkan informasi routing palsu untuk mengalihkan lalu lintas ke jalur yang salah.
- Contoh: Mengarahkan lalu lintas ke server jahat untuk mencuri data pengguna.
4️⃣ Transport Layer (Lapisan Transport)
🔹 Fungsi: Mengatur komunikasi antar host dengan protokol TCP dan UDP.
🔹 Serangan Umum:
11. TCP SYN Flood
- Mengirim banyak permintaan koneksi (SYN) tetapi tidak menyelesaikan proses handshake, membuat server overload.
- Contoh: Server web yang kehabisan sumber daya karena serangan SYN Flood.
- UDP Flood
- Mengirimkan banyak paket UDP ke perangkat korban untuk membuatnya crash atau overload.
- Contoh: Serangan ke game server yang menggunakan UDP untuk komunikasi real-time.
- Port Scanning Attack
- Memindai port terbuka pada perangkat untuk mencari celah keamanan.
- Contoh: Hacker menggunakan
Nmap
untuk menemukan port yang rentan.
5️⃣ Session Layer (Lapisan Sesi)
🔹 Fungsi: Mengelola sesi komunikasi antara aplikasi.
🔹 Serangan Umum:
14. Session Hijacking
- Menyusup ke sesi pengguna yang aktif untuk mencuri atau menyalahgunakan akses.
- Contoh: Menggunakan cookie yang dicuri untuk mengakses akun pengguna tanpa login.
- Man-in-the-Middle (MitM) Attack
- Hacker menyusup ke komunikasi antara dua pihak untuk mencuri atau memodifikasi data.
- Contoh: Serangan terhadap Wi-Fi publik untuk mencuri kredensial login.
- Replay Attack
- Menangkap lalu lintas yang sah dan mengulanginya untuk mendapatkan akses tidak sah.
- Contoh: Menangkap token autentikasi dan menggunakannya kembali untuk login tanpa izin.
6️⃣ Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
🔹 Fungsi: Mengonversi dan mengenkripsi data agar bisa dipahami oleh aplikasi.
🔹 Serangan Umum:
17. SSL Stripping Attack
- Mengubah koneksi HTTPS menjadi HTTP agar data tidak terenkripsi.
- Contoh: Hacker mengalihkan pengguna dari situs aman ke versi HTTP yang tidak aman.
- Code Injection (SQL Injection, XSS, DLL Injection, dll.)
- Menyisipkan kode berbahaya ke dalam aplikasi untuk mencuri atau merusak data.
- Contoh: SQL Injection digunakan untuk mencuri database website.
7️⃣ Application Layer (Lapisan Aplikasi)
🔹 Fungsi: Berinteraksi langsung dengan pengguna dan aplikasi berbasis jaringan.
🔹 Serangan Umum:
19. Phishing Attack
- Menipu pengguna agar memberikan informasi sensitif melalui email atau website palsu.
- Contoh: Email palsu yang mengklaim berasal dari bank untuk mencuri data login.
- DNS Spoofing
- Mengarahkan pengguna ke situs palsu dengan memanipulasi cache DNS.
- Contoh: Pengguna yang seharusnya masuk ke
gmail.com
diarahkan ke situs palsu.
- Buffer Overflow Attack
- Mengirimkan input data melebihi batas buffer untuk mengeksekusi kode berbahaya.
- Contoh: Digunakan untuk mengeksploitasi kelemahan dalam aplikasi dan menjalankan kode berbahaya.
Kesimpulan
- Setiap lapisan OSI memiliki potensi serangan yang berbeda.
- Menggunakan kombinasi firewall, enkripsi, dan autentikasi yang kuat dapat membantu melindungi sistem.
- Memahami cara kerja serangan ini sangat penting untuk meningkatkan keamanan jaringan.
No comments:
Post a Comment