Dalam bab "The Third Law: Make It Easy" dari buku "Atomic Habits", James Clear memperkenalkan The Goldilocks Rule, yaitu prinsip bahwa manusia cenderung paling termotivasi ketika menghadapi tantangan yang berada di antara tingkat terlalu mudah dan terlalu sulit. Dengan kata lain, kebiasaan dan tugas yang memiliki tingkat kesulitan yang "tepat" dapat mendorong kita untuk tetap fokus dan termotivasi, karena tugas tersebut cukup menantang untuk menarik perhatian tetapi tidak terlalu sulit hingga membuat frustrasi.
Clear menjelaskan bahwa kebiasaan yang terlalu mudah sering kali membuat kita bosan, sementara kebiasaan yang terlalu sulit dapat menyebabkan rasa cemas atau menyerah. Untuk menjaga keseimbangan, penting untuk menyesuaikan tingkat kesulitan tugas atau kebiasaan sesuai dengan kemampuan kita saat ini. Contohnya, jika kita ingin membangun kebiasaan berlari, kita bisa mulai dengan jarak yang dapat dicapai, seperti 1 km, dan secara bertahap meningkatkannya saat kemampuan fisik kita membaik.
Prinsip ini relevan karena kebiasaan yang efektif sering kali berada di zona perkembangan optimal, yaitu tingkat di mana kita terus belajar dan berkembang tanpa merasa kewalahan. Clear menekankan bahwa perkembangan dan motivasi saling berhubungan: semakin kita merasa bahwa kita membuat kemajuan, semakin besar kemungkinan kita untuk melanjutkan kebiasaan tersebut. Sebaliknya, jika kita merasa stagnan atau tidak berkembang, kita mungkin kehilangan motivasi.
Clear juga membahas bagaimana The Goldilocks Rule membantu menjaga arus (flow), yaitu keadaan di mana kita sepenuhnya terlibat dalam aktivitas. Arus ini biasanya terjadi ketika tugas memiliki tingkat kesulitan yang sedikit lebih tinggi dari kemampuan kita saat ini, sehingga mendorong kita untuk berusaha lebih keras tanpa membuatnya terlalu menakutkan. Arus ini adalah kunci untuk mempertahankan kebiasaan dan menikmati prosesnya.
Strategi lain yang disarankan adalah dengan mengukur kemajuan untuk memastikan bahwa kebiasaan tetap berada dalam zona optimal. Dengan mencatat hasil atau menggunakan umpan balik, kita dapat mengetahui kapan harus meningkatkan tantangan atau kapan harus menyesuaikan tingkat kesulitan. Misalnya, mencatat waktu lari harian dapat membantu kita menentukan kapan saatnya meningkatkan jarak atau intensitas.
Clear juga mengingatkan bahwa setiap individu memiliki tingkat tantangan optimal yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali batas kemampuan kita sendiri dan menyesuaikan kebiasaan secara personal. Jangan membandingkan perkembangan diri dengan orang lain, karena hal itu dapat menyebabkan stres atau hilangnya motivasi. Fokuslah pada pertumbuhan pribadi dan terus mencari tantangan yang relevan bagi diri sendiri.
Kesimpulannya, The Goldilocks Rule menekankan pentingnya menemukan keseimbangan antara tantangan dan kemampuan dalam membangun kebiasaan yang bertahan lama. Dengan menjaga tingkat kesulitan yang tepat, mengukur kemajuan, dan menyesuaikan kebiasaan secara fleksibel, kita dapat tetap termotivasi, mencapai tujuan, dan menikmati proses perubahan positif secara berkelanjutan.
No comments:
Post a Comment