Dalam bab "The Third Law: Make It Easy" dari buku "Atomic Habits", James Clear menekankan pentingnya mengurangi friksi dalam membangun kebiasaan. Friksi di sini merujuk pada hambatan atau rintangan yang menghalangi kita untuk memulai atau mempertahankan kebiasaan baik. Semakin besar hambatan, semakin kecil kemungkinan kita akan melakukannya. Oleh karena itu, dengan mengurangi friksi, kita membuat kebiasaan lebih mudah diakses dan lebih mungkin untuk dilakukan secara konsisten.
Clear menjelaskan bahwa kebiasaan yang sederhana lebih mudah dipertahankan karena membutuhkan usaha yang lebih sedikit. Sebagai contoh, jika kita ingin mulai membaca buku setiap hari, menyimpan buku di meja samping tempat tidur atau sofa akan membuatnya lebih mudah diakses. Sebaliknya, jika buku disimpan di tempat yang sulit dijangkau, kita cenderung mencari hiburan lain yang lebih mudah, seperti menonton televisi.
Pentingnya mengatur lingkungan juga ditekankan sebagai cara efektif untuk mengurangi friksi. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan baik, kita secara tidak langsung meminimalkan hambatan. Contohnya, menyiapkan pakaian olahraga sebelumnya membuat proses untuk mulai berolahraga di pagi hari menjadi lebih sederhana. Clear menunjukkan bahwa lingkungan yang dirancang dengan baik memengaruhi perilaku tanpa membutuhkan banyak usaha mental.
Strategi lain untuk mengurangi friksi adalah dengan membagi kebiasaan besar menjadi langkah-langkah kecil. Kebiasaan yang terlihat rumit atau memakan waktu bisa terasa lebih mudah jika kita memecahnya menjadi bagian yang lebih sederhana. Misalnya, jika tujuan kita adalah menulis buku, kita bisa memulai dengan menulis satu paragraf per hari, yang membutuhkan usaha minimal tetapi tetap membawa kita lebih dekat ke tujuan besar.
Selain itu, Clear menekankan bahwa friksi bukan hanya tentang hambatan fisik, tetapi juga hambatan mental. Kebiasaan yang terlalu rumit atau membutuhkan banyak keputusan sering kali membuat kita enggan melakukannya. Dengan mengurangi pilihan atau menyederhanakan proses, seperti membuat daftar tugas yang jelas, kita bisa menghilangkan kebingungan dan membuat kebiasaan lebih mudah dijalankan.
Clear juga mencatat bahwa prinsip mengurangi friksi ini tidak hanya berlaku untuk kebiasaan baik tetapi juga untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Sebaliknya, kita bisa meningkatkan friksi untuk kebiasaan yang ingin kita tinggalkan. Sebagai contoh, menyimpan makanan ringan yang tidak sehat di tempat yang sulit dijangkau atau menghapus aplikasi media sosial dari ponsel dapat membuat kebiasaan buruk menjadi lebih sulit dilakukan.
Kesimpulannya, mengurangi friksi adalah langkah penting dalam membangun kebiasaan baik dan menghilangkan kebiasaan buruk. Dengan menyederhanakan proses, mengatur lingkungan, dan memecah kebiasaan menjadi langkah kecil, kita mempermudah diri sendiri untuk memulai dan melanjutkan kebiasaan. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk mengadopsi perubahan positif secara bertahap dan membuatnya bertahan dalam jangka panjang.
No comments:
Post a Comment