MenuBar

Kata Mutiara

"Keberhasilan merupakan tetesan dari jeri-payah perjuangan, luka, pengorbanan dan hal-hal yang mengejutkan. Kegagalan merupakan tetesan dari kemalasan, kebekuan, kelemahan, kehinaan dan kerendahan"

ANIMASI TULISAN BERJALAN

Thursday, September 12, 2024

Sekilas tentang Virus Mpox

Mpox (sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet) adalah penyakit zoonotik, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia, yang disebabkan oleh virus dari genus *Orthopoxvirus*, bagian dari keluarga *Poxviridae*. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit menyerupai cacar muncul di koloni monyet yang digunakan untuk penelitian, sehingga diberi nama "monkeypox". Namun, hewan reservoir utama dari virus ini diduga adalah hewan pengerat, bukan monyet.

Asal-usul ilmiah virus ini terkait dengan virus cacar (*Variola virus*) dan virus cacar sapi (*Vaccinia virus*), yang semuanya berasal dari genus yang sama. Virus mpox ditularkan ke manusia melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari hewan yang terinfeksi. Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui konsumsi daging hewan liar yang tidak dimasak dengan baik, terutama di daerah-daerah tertentu di Afrika, di mana penyakit ini secara endemik ditemukan.

Penularan antar manusia, meskipun jarang, dapat terjadi melalui kontak fisik yang erat dengan orang yang terinfeksi, terutama melalui paparan cairan dari lepuhan atau lesi kulit yang terkena virus. Penularan juga dapat terjadi melalui droplet saluran pernapasan selama interaksi yang berkepanjangan atau melalui bahan yang terkontaminasi, seperti tempat tidur atau pakaian. Oleh karena itu, petugas kesehatan yang merawat pasien mpox berisiko tinggi tertular jika tidak memakai alat pelindung diri (APD) yang tepat.


Gejala awal dari mpox mirip dengan gejala infeksi virus pada umumnya, yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Setelah itu, ruam atau lesi pada kulit mulai muncul, dimulai dari wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Lesi ini kemudian berkembang menjadi vesikel (lepuhan berisi cairan) dan pustula (lepuhan yang berisi nanah), yang akhirnya mengering dan membentuk kerak. Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 5 hingga 21 hari, dan gejala-gejalanya biasanya berlangsung selama 2 hingga 4 minggu.


Pencegahan utama terhadap mpox adalah dengan menghindari kontak dengan hewan liar atau produk hewan yang berpotensi membawa virus. Di wilayah endemik, penting untuk menghindari konsumsi daging dari hewan liar yang tidak dimasak dengan baik. Selain itu, untuk meminimalkan penularan antar manusia, orang yang menunjukkan gejala mpox sebaiknya diisolasi, dan petugas kesehatan harus menggunakan APD yang memadai saat menangani pasien.

Vaksin cacar tradisional yang menggunakan virus *Vaccinia* diketahui memberikan perlindungan yang cukup efektif terhadap infeksi mpox, karena kesamaan antara virus tersebut dengan virus cacar monyet. Vaksin ini bahkan telah digunakan dalam beberapa wabah cacar monyet untuk membatasi penyebaran penyakit. Selain itu, penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan vaksin yang lebih spesifik dan terapi antivirus yang lebih efektif untuk mengatasi infeksi mpox.

Secara keseluruhan, meskipun mpox biasanya tidak menyebabkan kematian, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Upaya pencegahan dan pengendalian sangat penting, terutama di daerah-daerah yang berisiko tinggi, untuk meminimalkan dampak wabah di masa depan.

No comments:

Post a Comment

iklan

iklan