Menu Bar

Kata Mutiara

"Keberhasilan merupakan tetesan dari jeri-payah perjuangan, luka, pengorbanan dan hal-hal yang mengejutkan. Kegagalan merupakan tetesan dari kemalasan, kebekuan, kelemahan, kehinaan dan kerendahan"

ANIMASI TULISAN BERJALAN

Thursday, January 2, 2025

Generasi Terbaru Prosesor lebih dari 64 core AMD Threadripper

AMD Threadripper Secara Komprehensif


1. Dasar AMD Threadripper

AMD Ryzen Threadripper adalah seri prosesor workstation dan high-end desktop (HEDT) dari AMD yang dirancang untuk pengguna profesional dengan kebutuhan komputasi intensif. Prosesor ini dikenal karena jumlah core yang tinggi, kinerja multithreaded unggul, dan kemampuan menangani beban kerja berat.

  • Diperkenalkan: 2017.
  • Target Pasar: Profesional kreatif (rendering 3D, video editing, simulasi), pengembang, dan pengguna workstation.
  • Arsitektur: Berdasarkan arsitektur Zen (Zen, Zen+, Zen 2, Zen 3, dan Zen 4 pada generasi terbaru).

2. Struktur AMD Threadripper

  • Arsitektur CPU: Menggunakan arsitektur Zen modern dengan peningkatan efisiensi daya dan kinerja.
  • Core dan Thread:
    • Generasi terbaru (Threadripper 7000) memiliki hingga 96 core dan 192 thread.
  • Cache:
    • Cache L3 hingga 384 MB pada model flagship.
  • Chiplet Design:
    • Menggunakan desain chiplet, di mana beberapa die CPU digabungkan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan performa.
  • Memori:
    • Mendukung DDR5 pada generasi terbaru.
    • Dukungan saluran memori quad-channel atau lebih.
  • PCIe:
    • Mendukung hingga 128 jalur PCIe Gen 5.0 untuk bandwidth tinggi.

3. Fungsi Komponen

  1. Core CPU: Melakukan eksekusi instruksi dan pemrosesan data.
  2. Cache L1, L2, L3: Mengurangi latensi akses data dengan menyediakan penyimpanan cepat untuk instruksi dan data sering digunakan.
  3. Controller Memori: Mengelola akses ke memori DDR5 dengan kecepatan tinggi.
  4. PCIe Controller: Menghubungkan perangkat eksternal seperti GPU, SSD NVMe, dan akselerator lainnya.
  5. Infinity Fabric: Teknologi penghubung antar chiplet untuk komunikasi berkecepatan tinggi.

4. Penggunaan AMD Threadripper

Threadripper cocok untuk beban kerja berat, termasuk:

  • Rendering 3D:
    • Proyek film animasi, desain game, atau simulasi visual.
  • Editing Video 8K dan Efek Visual:
    • Memanfaatkan core tinggi untuk encoding dan rendering waktu nyata.
  • Pengembangan Perangkat Lunak:
    • Kompilasi kode besar dan pengembangan lingkungan virtual.
  • Simulasi Teknik:
    • Computational Fluid Dynamics (CFD), Finite Element Analysis (FEA).
  • Data Analytics dan AI:
    • Pengolahan dataset besar dengan paralelisme tinggi.

5. Fabrikasi

  • Proses Fabrikasi:
    • Generasi terbaru (Threadripper 7000) menggunakan teknologi fabrikasi 5nm dari TSMC.
    • Proses fabrikasi ini meningkatkan densitas transistor dan efisiensi energi.
  • Desain Chiplet:
    • Chiplet dihasilkan dari die yang lebih kecil, meningkatkan efisiensi biaya produksi dan mengurangi limbah silikon.

6. Kelebihan AMD Threadripper

  1. Jumlah Core Tinggi:
    • Hingga 96 core, memberikan kinerja multithreaded luar biasa.
  2. Desain Chiplet:
    • Mengurangi biaya dan meningkatkan fleksibilitas produksi.
  3. PCIe Generasi Terbaru:
    • Mendukung perangkat dengan bandwidth tinggi, seperti GPU modern dan SSD NVMe.
  4. Dukungan Memori DDR5:
    • Memberikan kecepatan transfer data yang lebih tinggi.
  5. Kompatibilitas Workstation:
    • Ideal untuk pengguna profesional dengan kebutuhan intensif.
  6. Efisiensi Energi:
    • Proses fabrikasi 5nm meningkatkan efisiensi daya dibandingkan generasi sebelumnya.

7. Kekurangan AMD Threadripper

  1. Harga Tinggi:
    • Prosesor dan motherboard Threadripper memiliki harga premium.
  2. Konsumsi Daya:
    • Dengan core yang banyak, konsumsi daya cenderung tinggi di bawah beban penuh.
  3. Keterbatasan Pasar:
    • Dirancang untuk profesional, kurang cocok untuk penggunaan umum atau gaming.
  4. Kompleksitas Pendinginan:
    • Membutuhkan solusi pendinginan yang canggih seperti liquid cooling untuk menjaga suhu.

Kesimpulan

AMD Ryzen Threadripper adalah solusi workstation kelas atas untuk beban kerja berat yang membutuhkan kinerja paralel tinggi. Dengan arsitektur modern, desain chiplet, dan dukungan teknologi terbaru seperti DDR5 dan PCIe 5.0, Threadripper unggul dalam aplikasi profesional. Namun, biaya dan kebutuhan daya membuatnya lebih cocok untuk pengguna yang benar-benar memanfaatkan potensi penuhnya.

Generasi prosesor ARM Terbaru dari Amazon spesial untuk AWS Graviton4

 AWS Graviton4 Secara Komprehensif


1. Dasar AWS Graviton4

AWS Graviton4 adalah prosesor generasi keempat yang dirancang oleh Amazon Web Services (AWS) menggunakan arsitektur ARM. Prosesor ini dirancang khusus untuk menjalankan beban kerja di cloud, seperti aplikasi perusahaan, layanan microservices, dan pembelajaran mesin (machine learning).

  • Diperkenalkan: 2023.
  • Tujuan: Meningkatkan efisiensi kinerja, pengurangan biaya, dan konsumsi daya rendah untuk instans EC2.

2. Struktur AWS Graviton4

  • Arsitektur: ARM Neoverse V2.
    • Dibangun untuk komputasi berkinerja tinggi (HPC) dan efisiensi energi.
  • Core CPU:
    • Memiliki hingga 96 core per chip.
    • Setiap core memiliki cache L2 sebesar 2 MB.
  • Memori:
    • Mendukung 12 saluran DDR5-5600 untuk bandwidth tinggi.
    • Memori yang lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.
  • Keamanan:
    • Semua antarmuka perangkat keras dienkripsi untuk melindungi data.
  • Fabrikasi: Dibangun pada teknologi fabrikasi canggih 5nm untuk efisiensi daya tinggi.

3. Fungsi Komponen

  1. Core CPU: Melakukan komputasi inti, seperti pemrosesan data dan eksekusi instruksi.
  2. Cache L2: Menyimpan data dan instruksi sementara untuk mengurangi latensi akses ke memori utama.
  3. Memori DDR5: Memberikan throughput data yang tinggi untuk aplikasi intensif memori.
  4. Pengontrol Enkripsi: Mengamankan komunikasi data internal dan eksternal.

4. Penggunaan AWS Graviton4

Graviton4 mendukung berbagai kasus penggunaan di cloud, termasuk:

  • Database: Untuk beban kerja seperti PostgreSQL, MySQL, dan NoSQL.
  • Aplikasi Web: Hosting aplikasi berbasis microservices.
  • Machine Learning: Pelatihan dan inferensi model AI.
  • Data Analytics: Proses analitik data besar dengan efisiensi tinggi.
  • Serverless Computing: Meningkatkan efisiensi biaya untuk layanan tanpa server seperti AWS Lambda.

5. Fabrikasi

AWS Graviton4 menggunakan proses fabrikasi 5nm:

  • Keunggulan 5nm:
    • Mengurangi konsumsi daya.
    • Meningkatkan densitas transistor untuk kinerja lebih tinggi.
    • Mengurangi ukuran fisik chip.
  • Produsen: Diperkirakan diproduksi oleh TSMC, perusahaan semikonduktor terkemuka.

6. Kelebihan AWS Graviton4

  1. Kinerja Tinggi:
    • Peningkatan hingga 30% dibandingkan Graviton3.
    • Lebih banyak core untuk mendukung beban kerja paralel.
  2. Efisiensi Energi:
    • Konsumsi daya lebih rendah dibandingkan prosesor berbasis x86.
    • Ramah lingkungan.
  3. Biaya Lebih Rendah:
    • Menawarkan penghematan biaya untuk komputasi cloud hingga 40% dibandingkan instans berbasis x86.
  4. Keamanan Tinggi:
    • Semua antarmuka perangkat keras dienkripsi.
  5. Kompatibilitas Luas:
    • Mendukung ekosistem perangkat lunak berbasis ARM yang terus berkembang.

7. Kekurangan AWS Graviton4

  1. Kompatibilitas x86:
    • Aplikasi yang dioptimalkan untuk arsitektur x86 mungkin memerlukan penyesuaian untuk berjalan di ARM.
  2. Ekosistem ARM:
    • Meskipun berkembang, ekosistem ARM masih lebih kecil dibandingkan x86 untuk beberapa kategori perangkat lunak tertentu.
  3. Ketergantungan pada Cloud AWS:
    • Graviton4 dirancang khusus untuk AWS, sehingga pengguna tidak bisa menggunakannya di luar platform AWS.

Kesimpulan

AWS Graviton4 adalah langkah maju signifikan dalam dunia prosesor berbasis ARM untuk cloud computing. Dengan efisiensi daya tinggi, kinerja luar biasa, dan biaya yang lebih rendah, prosesor ini cocok untuk berbagai aplikasi modern. Namun, tantangan seperti kompatibilitas perangkat lunak tetap perlu dipertimbangkan

Era Perkembangan Prosesor CPU Generasi Awal hingga Tren Terbaru Zaman Now

 Perkembangan prosesor CPU dalam industri telah melalui beberapa generasi dengan peningkatan arsitektur, performa, dan efisiensi. Berikut adalah garis besar perjalanan dari awal hingga yang terbaru:


1. Generasi Awal (1940-an hingga 1950-an)

  • Tabung Vakum: Komputer generasi pertama menggunakan tabung vakum untuk melakukan komputasi.

    • Contoh: ENIAC (1946) menggunakan ribuan tabung vakum.
    • Kelemahan: Cepat panas, boros energi, dan berukuran besar.
  • Transistor (1950-an): Transistor menggantikan tabung vakum, memungkinkan komputer menjadi lebih kecil dan lebih andal.

    • Contoh: IBM 7090 (1959).

2. Era Mikroprosesor (1970-an)

  • Intel 4004 (1971): Mikroprosesor komersial pertama, 4-bit, dengan kecepatan clock 740 kHz.
    • Digunakan dalam kalkulator.
  • Intel 8080 (1974): Mikroprosesor 8-bit yang lebih canggih, populer untuk komputer pribadi awal.
    • Contoh: Altair 8800.

3. Dominasi x86 (1980-an hingga 1990-an)

  • Intel 8086 (1978): Mikroprosesor pertama dengan arsitektur x86, standar industri untuk komputer pribadi.
  • Intel Pentium (1993): Prosesor yang mendukung multitasking, multimedia, dan aplikasi 3D.
    • Kompetitor: AMD dengan seri Athlon (1999) dan Cyrix.

4. Era Multicore (2000-an hingga Sekarang)

  • Dual-Core dan Quad-Core: Mulai dari Intel Core Duo (2006) hingga Core i7.

    • AMD juga memperkenalkan prosesor multicore seperti AMD Opteron.
  • Arsitektur 64-bit: AMD Opteron (2003) memperkenalkan arsitektur x86-64.


5. Prosesor Modern (2010-an hingga 2020-an)

  • Intel Core Generasi ke-10 hingga ke-13:
    • Fitur: Turbo Boost, Hyper-Threading, dan fabrikasi hingga 7nm.
  • AMD Ryzen: Memanfaatkan arsitektur Zen, menawarkan performa tinggi dan efisiensi daya.
  • Apple Silicon (M1 dan M2): Menggunakan arsitektur ARM untuk efisiensi dan kinerja tinggi.

6. Prosesor Cloud dan AI (2020-an)

  • AWS Graviton (2018-sekarang): Menggunakan arsitektur ARM, dirancang untuk efisiensi energi dan kinerja cloud.
  • Google TPU (Tensor Processing Unit): Khusus untuk AI dan pembelajaran mesin.
  • NVIDIA Grace CPU (2022): Prosesor untuk aplikasi berbasis AI dan HPC (High-Performance Computing).

7. Tren Terbaru (2023 dan Seterusnya)

  • Intel Core Ultra (Meteor Lake): Menggunakan fabrikasi 7nm dan teknologi chiplet.
  • AMD Threadripper: Dengan lebih dari 64 core untuk kebutuhan workstation.
  • AWS Graviton4: Prosesor ARM terbaru dengan kinerja lebih tinggi dan efisiensi energi.
  • Prosesor Kuantum: Masih dalam tahap pengembangan, dengan potensi untuk merevolusi industri.

Kesimpulan: Prosesor telah berkembang dari tabung vakum ke mikroprosesor modern dengan ratusan core. Perkembangan ini didorong oleh kebutuhan akan efisiensi, kinerja, dan kemampuan untuk menangani beban kerja modern seperti kecerdasan buatan dan komputasi awan.

Tuesday, December 24, 2024

Sinopsis atomic habits : The Fourth Law: Make It Satisfying --> The Role of Immediate Rewards

 

Dalam bagian "The Role of Immediate Rewards" dari bab The Fourth Law: Make It Satisfying di buku Atomic Habits, James Clear menyoroti pentingnya imbalan langsung dalam membangun kebiasaan. Clear menjelaskan bahwa manusia cenderung lebih termotivasi oleh kepuasan instan daripada hasil jangka panjang. Oleh karena itu, memberikan diri sendiri imbalan langsung setelah menyelesaikan suatu kebiasaan dapat membantu memperkuat perilaku tersebut.

Clear menjelaskan bahwa kebiasaan baik sering kali tidak memberikan hasil yang instan. Misalnya, menabung atau berolahraga memerlukan waktu sebelum manfaatnya terasa. Sebaliknya, kebiasaan buruk seperti mengonsumsi makanan cepat saji atau menunda pekerjaan sering kali memberikan kepuasan segera, meskipun merugikan dalam jangka panjang. Untuk mengatasi ketidakseimbangan ini, kita perlu menciptakan sistem yang memberikan penghargaan langsung bagi kebiasaan baik.

Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menghubungkan kebiasaan baik dengan sesuatu yang menyenangkan. Contohnya, seseorang yang ingin mulai berolahraga bisa memutar musik favoritnya selama latihan, atau memberikan diri sendiri waktu untuk menonton acara favorit setelah menyelesaikan tugas penting. Dengan cara ini, kebiasaan menjadi lebih menarik dan memuaskan untuk dilakukan.

Clear juga menekankan pentingnya membuat kemajuan terlihat, karena manusia cenderung merasa puas ketika melihat hasil nyata dari usaha mereka. Penggunaan pelacak kebiasaan, seperti mencoret kalender setiap hari saat kita menyelesaikan kebiasaan, dapat memberikan rasa pencapaian yang instan. Visualisasi kemajuan ini memperkuat motivasi untuk melanjutkan kebiasaan.

Namun, Clear mengingatkan agar imbalan langsung tidak bertentangan dengan tujuan akhir. Misalnya, jika kita mencoba untuk makan sehat, memberikan diri sendiri imbalan berupa makanan tidak sehat setelah setiap pencapaian dapat menggagalkan tujuan utama. Imbalan harus selaras dengan nilai-nilai dan hasil yang ingin kita capai.

Selain itu, imbalan tidak selalu harus bersifat materi. Clear menekankan bahwa rasa kepuasan intrinsik yang diperoleh dari melakukan sesuatu dengan baik juga merupakan imbalan yang kuat. Misalnya, perasaan lega setelah membersihkan rumah atau rasa bangga setelah menyelesaikan tugas adalah bentuk kepuasan yang dapat memperkuat kebiasaan.

Kesimpulannya, imbalan langsung memainkan peran penting dalam memperkuat kebiasaan baru. Dengan menciptakan sistem penghargaan yang selaras dengan tujuan, memastikan kemajuan terlihat, dan memanfaatkan kepuasan intrinsik, kita dapat membuat kebiasaan baik menjadi lebih memuaskan dan bertahan dalam jangka panjang. Strategi ini membantu kita mengatasi tantangan jangka pendek dan tetap konsisten dalam perjalanan menuju perubahan positif.

Friday, December 20, 2024

Sinopsis buku Atomic habits : The Third Law: Make It Easy --> How to Automate Your Habits

Dalam bagian "How to Automate Your Habits" dari bab The Third Law: Make It Easy di buku Atomic Habits, James Clear menjelaskan cara mengotomatisasi kebiasaan agar menjadi bagian alami dari kehidupan kita. Otomatisasi kebiasaan berarti menciptakan sistem yang memungkinkan kebiasaan berjalan tanpa banyak usaha atau pemikiran sadar. Langkah ini membantu mengurangi hambatan dalam memulai dan mempertahankan kebiasaan yang diinginkan.

Clear menjelaskan bahwa otomatisasi dimulai dengan membangun rutinitas dan sistem pendukung. Dengan mengintegrasikan kebiasaan ke dalam rutinitas harian, kita menciptakan pola perilaku yang konsisten. Misalnya, seseorang yang ingin membangun kebiasaan membaca bisa menjadikannya bagian dari rutinitas malam sebelum tidur. Kebiasaan yang sudah tertanam dalam jadwal harian lebih sulit untuk dilupakan.

Salah satu cara paling efektif untuk mengotomatisasi kebiasaan adalah dengan menggunakan teknologi. Clear menyarankan penggunaan alat seperti pengingat, aplikasi pelacak kebiasaan, atau perangkat otomatis untuk mendukung kebiasaan. Contohnya, alarm otomatis bisa digunakan untuk mengingatkan kita berolahraga atau aplikasi pengatur keuangan untuk membantu mengelola tabungan secara rutin.

Otomatisasi juga dapat dicapai melalui desain lingkungan yang strategis. Lingkungan yang mendukung kebiasaan akan secara otomatis mendorong kita untuk bertindak. Misalnya, menempatkan alat kebugaran di ruang yang mudah diakses atau menyimpan makanan sehat di tempat yang terlihat akan meningkatkan kemungkinan kita memilih opsi yang lebih baik. Lingkungan yang tepat mengurangi keputusan yang harus dibuat, membuat kebiasaan berjalan lebih lancar.

Clear juga membahas pentingnya mengotomatiskan keputusan, yaitu dengan membuat aturan pribadi yang jelas. Misalnya, menetapkan bahwa setiap gaji langsung disisihkan untuk tabungan atau investasi tertentu adalah bentuk otomatisasi keputusan. Dengan memiliki sistem ini, kita tidak perlu terus-menerus membuat pilihan yang sama, sehingga mengurangi beban mental.

Selain itu, Clear menggarisbawahi nilai mengotomatiskan kebiasaan buruk agar lebih sulit dilakukan. Dengan menambahkan hambatan pada kebiasaan buruk, kita secara tidak langsung mengurangi kecenderungan untuk melakukannya. Misalnya, menghapus aplikasi media sosial dari ponsel atau menjauhkan perangkat elektronik saat bekerja membantu mengurangi distraksi.

Kesimpulannya, mengotomatisasi kebiasaan adalah cara efektif untuk membuat perubahan positif menjadi lebih mudah dan berkelanjutan. Dengan membangun rutinitas, memanfaatkan teknologi, mendesain lingkungan, dan mengotomatiskan keputusan, kita menciptakan sistem yang mendukung kebiasaan baik. Strategi ini tidak hanya menghemat energi mental tetapi juga memastikan bahwa kebiasaan menjadi bagian alami dari kehidupan sehari-hari kita.

Sinopsis buku Atomic habits : The Third Law: Make It Easy --> The Goldilocks Rule: Finding the Balance

Dalam bab "The Third Law: Make It Easy" dari buku "Atomic Habits", James Clear memperkenalkan The Goldilocks Rule, yaitu prinsip bahwa manusia cenderung paling termotivasi ketika menghadapi tantangan yang berada di antara tingkat terlalu mudah dan terlalu sulit. Dengan kata lain, kebiasaan dan tugas yang memiliki tingkat kesulitan yang "tepat" dapat mendorong kita untuk tetap fokus dan termotivasi, karena tugas tersebut cukup menantang untuk menarik perhatian tetapi tidak terlalu sulit hingga membuat frustrasi.

Clear menjelaskan bahwa kebiasaan yang terlalu mudah sering kali membuat kita bosan, sementara kebiasaan yang terlalu sulit dapat menyebabkan rasa cemas atau menyerah. Untuk menjaga keseimbangan, penting untuk menyesuaikan tingkat kesulitan tugas atau kebiasaan sesuai dengan kemampuan kita saat ini. Contohnya, jika kita ingin membangun kebiasaan berlari, kita bisa mulai dengan jarak yang dapat dicapai, seperti 1 km, dan secara bertahap meningkatkannya saat kemampuan fisik kita membaik.

Prinsip ini relevan karena kebiasaan yang efektif sering kali berada di zona perkembangan optimal, yaitu tingkat di mana kita terus belajar dan berkembang tanpa merasa kewalahan. Clear menekankan bahwa perkembangan dan motivasi saling berhubungan: semakin kita merasa bahwa kita membuat kemajuan, semakin besar kemungkinan kita untuk melanjutkan kebiasaan tersebut. Sebaliknya, jika kita merasa stagnan atau tidak berkembang, kita mungkin kehilangan motivasi.

Clear juga membahas bagaimana The Goldilocks Rule membantu menjaga arus (flow), yaitu keadaan di mana kita sepenuhnya terlibat dalam aktivitas. Arus ini biasanya terjadi ketika tugas memiliki tingkat kesulitan yang sedikit lebih tinggi dari kemampuan kita saat ini, sehingga mendorong kita untuk berusaha lebih keras tanpa membuatnya terlalu menakutkan. Arus ini adalah kunci untuk mempertahankan kebiasaan dan menikmati prosesnya.

Strategi lain yang disarankan adalah dengan mengukur kemajuan untuk memastikan bahwa kebiasaan tetap berada dalam zona optimal. Dengan mencatat hasil atau menggunakan umpan balik, kita dapat mengetahui kapan harus meningkatkan tantangan atau kapan harus menyesuaikan tingkat kesulitan. Misalnya, mencatat waktu lari harian dapat membantu kita menentukan kapan saatnya meningkatkan jarak atau intensitas.

Clear juga mengingatkan bahwa setiap individu memiliki tingkat tantangan optimal yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali batas kemampuan kita sendiri dan menyesuaikan kebiasaan secara personal. Jangan membandingkan perkembangan diri dengan orang lain, karena hal itu dapat menyebabkan stres atau hilangnya motivasi. Fokuslah pada pertumbuhan pribadi dan terus mencari tantangan yang relevan bagi diri sendiri.

Kesimpulannya, The Goldilocks Rule menekankan pentingnya menemukan keseimbangan antara tantangan dan kemampuan dalam membangun kebiasaan yang bertahan lama. Dengan menjaga tingkat kesulitan yang tepat, mengukur kemajuan, dan menyesuaikan kebiasaan secara fleksibel, kita dapat tetap termotivasi, mencapai tujuan, dan menikmati proses perubahan positif secara berkelanjutan.

Sinopsis buku Atomic habits : The Third Law: Make It Easy --> The Importance of Reducing Friction

Dalam bab "The Third Law: Make It Easy" dari buku "Atomic Habits", James Clear menekankan pentingnya mengurangi friksi dalam membangun kebiasaan. Friksi di sini merujuk pada hambatan atau rintangan yang menghalangi kita untuk memulai atau mempertahankan kebiasaan baik. Semakin besar hambatan, semakin kecil kemungkinan kita akan melakukannya. Oleh karena itu, dengan mengurangi friksi, kita membuat kebiasaan lebih mudah diakses dan lebih mungkin untuk dilakukan secara konsisten.

Clear menjelaskan bahwa kebiasaan yang sederhana lebih mudah dipertahankan karena membutuhkan usaha yang lebih sedikit. Sebagai contoh, jika kita ingin mulai membaca buku setiap hari, menyimpan buku di meja samping tempat tidur atau sofa akan membuatnya lebih mudah diakses. Sebaliknya, jika buku disimpan di tempat yang sulit dijangkau, kita cenderung mencari hiburan lain yang lebih mudah, seperti menonton televisi.

Pentingnya mengatur lingkungan juga ditekankan sebagai cara efektif untuk mengurangi friksi. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan baik, kita secara tidak langsung meminimalkan hambatan. Contohnya, menyiapkan pakaian olahraga sebelumnya membuat proses untuk mulai berolahraga di pagi hari menjadi lebih sederhana. Clear menunjukkan bahwa lingkungan yang dirancang dengan baik memengaruhi perilaku tanpa membutuhkan banyak usaha mental.

Strategi lain untuk mengurangi friksi adalah dengan membagi kebiasaan besar menjadi langkah-langkah kecil. Kebiasaan yang terlihat rumit atau memakan waktu bisa terasa lebih mudah jika kita memecahnya menjadi bagian yang lebih sederhana. Misalnya, jika tujuan kita adalah menulis buku, kita bisa memulai dengan menulis satu paragraf per hari, yang membutuhkan usaha minimal tetapi tetap membawa kita lebih dekat ke tujuan besar.

Selain itu, Clear menekankan bahwa friksi bukan hanya tentang hambatan fisik, tetapi juga hambatan mental. Kebiasaan yang terlalu rumit atau membutuhkan banyak keputusan sering kali membuat kita enggan melakukannya. Dengan mengurangi pilihan atau menyederhanakan proses, seperti membuat daftar tugas yang jelas, kita bisa menghilangkan kebingungan dan membuat kebiasaan lebih mudah dijalankan.

Clear juga mencatat bahwa prinsip mengurangi friksi ini tidak hanya berlaku untuk kebiasaan baik tetapi juga untuk menghilangkan kebiasaan buruk. Sebaliknya, kita bisa meningkatkan friksi untuk kebiasaan yang ingin kita tinggalkan. Sebagai contoh, menyimpan makanan ringan yang tidak sehat di tempat yang sulit dijangkau atau menghapus aplikasi media sosial dari ponsel dapat membuat kebiasaan buruk menjadi lebih sulit dilakukan.

Kesimpulannya, mengurangi friksi adalah langkah penting dalam membangun kebiasaan baik dan menghilangkan kebiasaan buruk. Dengan menyederhanakan proses, mengatur lingkungan, dan memecah kebiasaan menjadi langkah kecil, kita mempermudah diri sendiri untuk memulai dan melanjutkan kebiasaan. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk mengadopsi perubahan positif secara bertahap dan membuatnya bertahan dalam jangka panjang.

iklan

iklan