Secara strategis, kita perlu lihat sektor-sektor ekspor utama Indonesia ke AS dan industri domestik AS yang memiliki interseksi atau potensi konflik kepentingan dalam pasar.
Berikut adalah beberapa sektor ekspor utama Indonesia ke AS yang berpotensi bersaing atau mengancam industri dalam negeri AS:
1. Tekstil dan Produk Garmen
Ekspor Indonesia:
-
Kaos, kemeja, celana, pakaian olahraga, pakaian jadi lainnya.
Industri Domestik AS yang Terdampak:
-
Apparel & textile manufacturing di negara bagian seperti North Carolina, South Carolina, dan Georgia.
-
Serikat pekerja tekstil di AS cukup vokal dan berpengaruh secara politik.
Risiko:
-
Tarif tinggi bisa dikenakan untuk melindungi pekerja domestik & menghidupkan industri dalam negeri.
2. Produk Karet dan Ban
Ekspor Indonesia:
-
Ban kendaraan, sarung tangan karet, produk lateks.
Industri Domestik AS:
-
Goodyear, Cooper Tires, dan manufaktur ban lainnya di Ohio, Michigan.
Risiko:
-
AS bisa menuduh Indonesia menjual ban dengan harga dumping → kena tarif tambahan.
3. Elektronik & Komponen
Ekspor Indonesia:
-
Kabel, konektor, peralatan rumah tangga, komponen elektronik.
Industri Domestik AS:
-
Teknologi manufaktur dan perakitan elektronik seperti di California dan Texas.
Risiko:
-
Jika ada kekhawatiran “over-import”, bisa muncul tarif protektif.
4. Furniture Kayu dan Rotan
Ekspor Indonesia:
-
Kursi, meja, rak, furnitur outdoor dari kayu & rotan.
Industri Domestik AS:
-
Produsen furnitur lokal di Midwest dan South US.
Risiko:
-
Jika Indonesia dianggap merusak harga pasar furnitur AS, bisa kena tuduhan dumping → tarif tinggi.
5. Produk Kelautan (Seafood)
Ekspor Indonesia:
-
Udang, ikan, tuna, kepiting, dll.
Industri Domestik AS:
-
Nelayan dan akuakultur lokal di Alaska, Louisiana, Florida.
Risiko:
-
Persaingan langsung, terutama karena udang Indonesia terkenal lebih murah → sering jadi sasaran tarif anti-dumping.
6. Produk Besi & Baja
Ekspor Indonesia:
-
Baja lembaran, pipa besi, bahan konstruksi logam.
Industri Domestik AS:
-
Steel manufacturers di Pennsylvania, Ohio, dan Alabama.
Risiko:
-
Sektor ini sangat dilindungi oleh kebijakan proteksionis sejak era Trump.
Faktor-Faktor Pemicu Ketegangan:
-
Harga murah dari Indonesia (kompetitif) → dianggap mengancam lapangan kerja AS.
-
Ketergantungan pada impor → digunakan AS sebagai dalih untuk membangkitkan industri lokal.
-
Kampanye politik domestik AS → tekanan dari serikat pekerja dan pemilik industri lokal terhadap pemerintah.
Kesimpulan
Industri domestik AS yang paling rentan dan sering "konflik" dengan Indonesia adalah:
-
Tekstil dan garmen
-
Ban dan produk karet
-
Furnitur
-
Seafood
-
Baja/logam
No comments:
Post a Comment